GEM Indonesia kembali menggelar Solartech Indonesia, Smart Home+IoT, dan INALIGHT

GEM Indonesia kembali menggelar Solartech Indonesia, Smart Home+IoT, dan INALIGHT

JAKARTA, Masalokanetnusantara.com – GEM Indonesia kembali menggelar Solartech Indonesia, Smart Home+IoT, dan INALIGHT. Pameran di bidang Solar PV, Energy Storage, Perlampuan, dan Smart Home ini adalah pameran B2B internasional terbesar se-Asia Tenggara.

Dilaksanakan pada 6-8 Maret 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta – Indonesia, pameran ini ditargetkan akan dikunjungi lebih dari 25.000 pengunjung. Pameran ini juga menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka global.

Adapun perusahaan tersebut antara lain PLN Nusantara Power, Huayao PV, Atelier Solar, Gotion, Apollo Solar Indonesia, JJ-Lapp, Solis, Hexing Livoltek, RePower, MKOPTO, AE Solar, Damai Cable, Boamax, Bluetti, Goodwe, Ecoflow, ATW Solar, Aviation Electrical dan lebih dari 800 exhibitors lainnya.

“Pameran ini turut memperoleh dukungan dari Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta beberapa asosiasi, di antaranya APAMSI,

APERLINDO, APTIKNAS, ALINDO, AKLI, APPLE, GAPENDO, PERTAMISI, dan APKABEL,” ungkap GEM Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/2/2024).

Terletak di garis khatulistiwa, Indonesia didapati memiliki sumber energi surya yang sangat melimpah. Sebesar 600 MegaWatt (MW) baru dimanfaatkan dari potensinya yang mencapai 3.200 GigaWatt (GW),

Menunjukkan masih banyak ruang untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pun menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pemanfaatan sumber energi surya di Indonesia, baik itu PLTS terapung maupun PLTS atap.

Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), PLTS terapung ditargetkan mencapai 14,7 GW di 259 titik bendungan dan 74,67 GW di 36 titik reservoir PLTA, sedangkan PLTS atap ditargetkan mencapai 1.800 MW pada tahun 2024 dan 2.270 MW pada tahun 2025.

Diharapkan program PV surya terapung dan atap ini dapat mengurangi emisi masing-masing sebesar 39,68 juta ton da 5,4 juga ton CO2e.

Pemanfaatan sumber energi surya ini ditujukan mencapai Net Zero Emission (NZE) di 2060 mendatang. Tidak hanya itu, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pemerintah menargetkan penggunaan lampu Light Emitting Diode (LED) hemat energi untuk penerangan jalan di seluruh wilayah di Indonesia untuk mewujudkan NZE di 2060.

Penggunaan lampu LED dimanfaatkan guna penghematan energi, umur lampu yang lebih panjang, dan penurunan biaya operasional jangka panjang. Perkembangan signifikan dalam pemanfaatan sumber energi ini diharapkan dapat menarik para investor luar dan dalam negeri untuk bergabung membangun teknologi terkini di bidangnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan